It’s called a hope

Sebuah harapan muncul kembali,datang disaat cahaya itu hampir pergi. Ada ketulusan disana, dapat kurasakan itu, maaf jika ini salah, tapi aku tak ragu mengatakan aku nyaman memandangnya.
Ada kebahagiaan yg tidak bisa dijelaskan saat sepasang mata itu menyapu mataku, begitu menyilaukan, menenangkan dan membuatku tak ingin melepaskannya. Mungkin ini dosa, tapi semoga aku dimaafkan untuk ini.
Ada sebuah nafas yang tidak bisa kulukiskan kesejukannya, memenuhi tiap detail rongga-rongga di paru-paru. Ada sebuah sengatan diantara syaraf-syaraf dibawah kulit yang teramat kuat, yang tidak bisa dihitung dengan satuan volt sekalipun.
Apakah ini kebohongan?? Bukan. Apakah ini bualan?? Bukan. Apakah aku sedang berimajinasi lagi?? Tidak. Apakah ini hanya sebuah harapan?? Entahlah. Aku bahagia untuk sepersekian detik saat kami saling memandang dan berbincang. Dan aku merasakan kebahagiaan yang lebih diantara sepersekian menit yang kami habiskan meski hanya dalam diam.
Tidak tahu apakah ini akan berlabuh pada kebahagiaan, tidak ada yang tahu bagaimana besok akan berakhir. Dan aku pub tidak tahu apakah kami akan menjadi lebih bahagia dari hari ini. Tapi ada sebuah ruang dimana aku berdo’a kami adalah yang terbaik untuk masing” kami. Sebuah do’a yang terkesan terlalu mengharap dan menyiratkan keyakinan yang sangat dalam.
Ini bukan bualan seorang pujangga, bukan pula mimpi yang hanya boleh dibiarkan jadi mimpi. Ini adalah harapan seorang gadis kecil yang telah beranjak tumbuh, sebuah harapan princess untuk menjadi queen yg sesungguhnya, queen on your life.

Tinggalkan komentar